Minggu, 24 Maret 2013

Daur Hidup Produk dan Strategi Pemasaran




Strategi Pemasaran Tahap Perkenalan
Suatu periode pertumbahan penjualan yang lambat ketika produk tersebut diperkenalkan di pasar. Tidak laba pada tahap ini karena mahalnya biaya perkenalan produk. diperlukan waktu untuk meluncurkan produk ke beberapa pasar dan memenuhi saluran penyalur, pertumbuhan penjualan cenderung berjalan lambat pada tahap ini. Buzell mengidentifikasikan beberapa sebab lambatnya pertumbuhan : keterlambatan pengembangan kapasitas produksi; masalah teknis(‘membereskan gangguan”); keterlambatan memperoleh distribusi yang memadai lewat toko-toko eceran; serta keengganan pelanggan untuk mengubah perilaku yang telah mapan.
Memiliki ciri-cirinya sebagai berikut :
v  Penjualan lambat karena produk baru saja diperkenalkan pada konsumen.
v  Biaya tinggi 
v  Produk tidak menghasilkan keuntungan sama sekali.
Dalam meluncurkan suatu produk baru, manajemen pemasaran dapat menetapkan level yang tinggi atau rendah untuk setiap variabel pemasaran (harga, promosi, distribusi, dan kualitas produk). Menurut Kotler (1994), Strategi dalam tahap perkenalan ini ada empat, antara lain :
¨       Strategi Merayap Cepat (rapid skimming strategy)
yang meliputi peluncuran produk  baru pada tingkat harga dan promosi yang tinggi dalam rangka mencapai laba kotor sebanyak mungkin. Banyak biaya yang dikeluarkan pada promosi untuk mempengaruhi pasar dengan keunggulan produk meskipun harganya mahal.Biaya promosi tinggi dilakukan untuk mempercepat tingkat penetrasi pasar. Strategi ini masuk akal dengan didasari pada beberapa asumsi berikut : terdapat adanya bagian yang luas dari pasar potensial yang belum mengetahui adanya produk tersebut sedangkan untuk bagian pasar potensial yang sudah mengetahui cenderung menyukai produk tersebut dan dapat membayar harga yang ditawarkan perusahaan menghadapi potensi persaingan dan ingin membangun preferensi merek. 
¨       Strategi Merayap Lambat ( slow skimming strategy)
meliputi diluncurkannya produk dengan harga tinggi dan dengan promosi yang rendah. Harga yang tinggi membantu memperoleh laba kotor per unit sebanyak mungkin, dantingkat promosi rendah menekan biaya pemasaran. Kombinasi ini diharapkan dapat meraih sebanyak  mungkin keuntungan dari pasar. Strategi ini dapat dilakukan ketika : luas pasar terbatas, kebanyakan dari pasar tersebut mengetahui produk, para pembeli sanggup membayar dengan harga tinggi, persaingan potensial tidak dihalangi.
¨       Strategi Penetrasi Cepat (rapid penetration strategy)
meliputi peluncuran produk dengan harga rendah dan dengan tingkat promosi tinggi. Strategi ini menjanjikan memperoleh penetrasi pasar tercepat dan  pasar paling besar. Strategi ini dilakukan ketika : pasar luas, pasar tidak mengetahui produk, kebanyakan pembeli sensitive  terhadap harga, adanya potensi persaingan yang kuat dan biaya unit produksi menurun sejalan dengan besarnya skala produksi serta pengalaman memproduksi barang yangterakumulasi.
¨       Strategi Penetrasi Lambat ( slow penetration strategy)
meliputi peluncuran produk baru dengan harga yang rendah dan tingkat promosi yang rendah pula. Harga yang rendah akan mendukung usaha diterimanya produk secara cepat, dan perusahaan dapat menghemat pengeluaran promosi untuk merealisasikan lebih banyak laba bersih. Perusahaan percaya bahwa permintaan pasar memiliki elastisitas harga yang tinggi tetapi promosinya minimal. Strategi ini dilakukan ketika pasar luas, pasar benar-benar mengetahui produk, pasar sensitive terhadap harga dan adanya beberapa potensi persaingan.
Strategi Pemasaran Tahap Pertumbuhan
Suatu periode penurunan pasar yang cepat dan peningkatan laba yang substansial. Tahap pertumbuhan ditandai dengan peningkatan pesat penjualan. Konsumen penerima awal menyukai produk tersebut, dan konsumen berikutnya mulai membeli produk itu. Para pesaing baru memasuki pasar, tertarik dengan peluang produksi dan laba berskala besar. Mereka memperkenalkan ciri produk yang baru dan memperluas jaringan distribusi.Harga tetap bertahan atau menurun sedikit, bergantung pada seberapa cepat permintaan meningkat.
Berbagai perusahaan mepertahankan pengeluaran promosi mereka pada tingkat yang sama atau sedikit lebih besar untuk mengimbangi persaingan dan untuk terus mendidik pasra. Penjualan meningkat lebih cepat daripada pegeluaran promosi, menyebabkan penurunan rasio promosi-penjualan.Laba meningkat selama tahap pertumbuhan karena biaya promosi dibagi oleh volume yang lebih besar, dan biaya produksi per unit turun lebih cepat daripada penurunan hrga karena pengaruh kemahiran produsen. Perusahaan harus memperhatikan perubahan tingkat pertumbuhan dari percepatan ke perlambatan untuk menyiapkan strategi baru.
Perusahaan menggunakan beberapa strategi untuk mempertahankan pertumbahan pasar selama mungkin :
Ø  Perusahaan memperbaiki kualitas produk dan menambah atribut atribut produk baru dan memperbaiki Style.
Ø  Perusahaan menambah model baru dan produk pendamping
Ø  Perusahaaan memasuki segmen baru
Ø  Perusahaan meningkatkan jangkauan distribusi dan memasuki saluran distribusi baru
Ø  Perusahaan beralaih dari iklan penyadaran prouk ke iklan preferensi produk
Ø  Perusahaan menurunkan harga untuk menarik lapisan pembeli yang sensitif terhadap harga


Strategi Pemasaran Tahap Kedewasaan
Pada suatu titik, tingkat pertumbuhan penjualan akan melambat, dan produk akan memasuki tahap kedewasaan relatif. Tahap ini biasanya berlangsung lebih lama daripada tahap-tahap sebelumnya, dan merupakan tantangan berat bagi manajemen pemasaran. Sebagian besar produk berada di tahap kedewasaan dalam siklus hidup, dan karenanya kebanyakan manajer pemasaran mengatasi masalah masalah pemasaran produk yang dewasa.
Menurut Kotler (2009) ada tiga fase kedewasaan, yaitu:
Ø  Fase kedewasaan bertumbuh (growth maturity): Tingkat pertumbuhan penjualan mulai menurun dan tidak ada saluran distribusi baru.
Ø   Fase kedewasaaan stabil (stable maturity): Penjualan datar atas dasar per kapita karena kejenuhan pasar, dan masa depan penjualan ditentukan oleh pertumbuhan populasi dan permintaan pengganti.
Ø  Fase kedewasaan menurun (decaying maturity): Penjualan menurun dan konsumen mulai beralih ke produk lain.
           Kelebihan produk, persaingan sangat ketat, mereka membuat niche pasar, dan penurunan harga. Yang mendominasi adalah perusahaan kuat. Konsentrasi sumber daya mereka ada pada produk yang lebih menguntungkan dan pada produk baru.
Terdapat tiga cara bermanfaat yang mengubah jumlah pemakaian terhadap suatu merek (brand), yaitu:
1.    Modifikasi pasar (market modification): dengan konsep menarik perhatian orang yang bukan pemakai, memasuki segmen pasar baru, dan merebut pelanggan pesaing.
2.    Modifikasi produk (product modification): meningkatkan volume penjualan dengan cara memodifikasi karakteristik produk melalui peningkatan mutu produk, peningkatan ciri-ciri atau fitur-fitur produk, dan peningkatan model produk.
3.    Modifikasi bauran pasar (marketing program modification): dengan diskon harga, distribusi, iklan, sales, personil penjualan (personal selling), dan pelayanan (services).
 Perlambatan tingkat pertumbuhan penjualan mengakibatkan terjadinya kelebihan kapasitas di industri bersangkutan. Kelebihan kapasitas itu mendorong katatnya persaingan. Para pesaing memperebutkan relung pasar (niche). Mereka sering melakukan penurunan harga. Mereka meningkatkan iklan dan promosi ke konsumen serta ke bisnis. Mereka meningkatkan anggaran  litbang untuk mengembangkan perbaikan produk dan perluasan lini produk. Mereka membuat transaksi untuk memasok merek-merek pribadi. Periode kegoncangan dimulai dan pesaing yang lebih lemah mengundurkan diri. Pada akhirnya, industri itu berisi para pesaing yang kokoh dengan yang mempunyai dorongan dasar unutk memperoleh atau mempertahankan pangsa pasar.
Yang mendominasi industri adalah beberapa perusahaan raksasa –barangkali pemimpin kualitas, pemimpin pelayanan dan pemimpin biaya yang melayani keseluruhan pasar dan menghasilkan laba mereka terutama melalui volume yang tinggi dan biaya yang lebih rendah. Di sekeliling perusahaan yang dominan itu ada sekumpulan pencari relung pasar (market nicher) termasuk spesialis pasar, spesialis produk dan perusahaan yang melayani pemesanan. Masalah yang dihadapi perusahaan di pasar dewasa adalah apakah akan berjuang atau menjadi salah satu dari “tiga besar” serta mencapai laba melalui volume yang tinggi dan biaya yang rendah atau menggunakan strategi mencari relung dan memperoleh laba melalui volume penjualan yang rendah dan marjin yang tinggi.
Pada tahap kedewasaan, beberapa perusahaan meninggalkan produk mereka yang kurang kuat. Mereka memilih untuk mengkonsentrasikan sumber daya mereka pada produk yang lebih menguntungkan dan pada produk baru. Akan tetapi, dengan bertindak demikian mereka mungkin mengabaikan potensi tinggi yang mungkin masih dimiliki oleh banyak pasar dewasa dan produk lama. Banyak industri yang dianggap secara luas sebagai industri yang dewasa –mobil, sepeda motor, televisi, arloji, kamera—dibuktikan sebaliknya oleh Jepang, yang menemukan cara untuk menawarkan nilai-nilai baru ke pelanggan.
Strategi Pemasaran Tahap Penurunan
Periode ketika penjualan menunjukkan penurunan dan keuntungan berkurang. Akibat buruk perilaku konsumen tersebut menurunkan volume penjualan perusahaan sehingga perusahaan harus cepat-cepat mengambil kebijakan agar perusahaan tidak bangkrut. Adapun 2 kebijakan yang dapat dilaksanakan perusahaan yaitu :
Ø  Menghentikan produk yang sudah tidak dapat bersaing dengan menggantikan barang yang benar-benar baru dan lain dibandingkan dengan produk lama. Kebijaksanaan ini dapat berjalan dengan lancar asalkan perusahaan mempunyai tenaga yang mempunyai kemampuan dalam membuat motivasi baru, kreasi, atau menciptakan barang yang akan menggantikannya.
Ø  Tetap mempertahankan barang lama tetapi memperbaharui atribut-atribut lamanya atau bungkusnya, atau menonjolkan kelebihan lain. Kalau alternatif ini tidak bisa dilakukan perusahaan haru mencari barang baru yang memerlukan penelitian dari awal lagi baik mengenai mutu, merek, pembungkusan, maupun cara mendistribusikannya.
Dalam suatu penelitian tentang strategi perusahaan di industri ynag menurun, 




Daftar Pustaka :

Philip Kotler, Swee Hoon Ang, Siew Meng Leong Chin Tiong Tan: Manajemn Pemasaran Perspektif Asia Buku 2.
Kotler, Philip dan Keller, K. L. (2009). Marketing Management. 13th Edition. New Jersey: Pearson Education.
Prof.Dr.Winardi,S.E : Strategi Pemasaran (Marketing Strategi) penerbit : Mandar Maju/1989/ Bandung


.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar